Saturday, June 05, 2004

Anak Bumi

Di antara gunung-gunung aku berada
dalam gaungnya aku bersuara
"semuaaaa....lihat aku!"
"aku ini anak bumi."
lalu pangkal cemara yang baru ditebang tertawa
"kau ini hanya manusia biasa."
"cuma bicara."
"tanpa punya sedikit asa."
"tolong diam saja."
"beri ketenangan pada sisaku yang hampir mati."

Dekat akar-akar tuanya aku rebahkan kepala
"aku mendengar detakmu, cemara tua..."
tidak ada jantung dalamku ucapnya
"tapi aku merasa hidupmu..."
"sendiri, sampai beberapa saat lalu"
dan akan tetap sendiri sampai nanti ujarnya
"tak mungkin, karena ada aku."
"tak mungkin, karena ada natal di sekitarmu."
aku hanya sebagai kayu api sanggahnya
"dan hangatmu menidurkan anak manusia."
"baramu menyatukan keluarga."
sisaku hanya abu tuturnya
"abu yang telah memberi kebahagiaan?"
"adalah abu yang istimewa..."

"sisa tuaku tenang sekarang, anak manusia..."
bukan, aku anak bumi sanggahku
karena ibundaku sang gaia
karena rumput alas kakiku
karena angin dan bunga pakaianku
dan air cerminku
"sisa tuaku tertawa sekarang, anak bumi..."
"mungkin kita bisa berbincang suatu kali

Lalu kaki kecilku berlari
berlari menuju guaku
di dalamnya ku berbaring nyaman
sesaat sebelum sang purnama bernyanyi
"tidurlah kau, anak bumiku..."

dibuat 30 Dec 03, 2.44 a.m. oleh val

0 Comments:

Post a Comment

<< Home