Monday, January 31, 2005

Kini. Gapai. Terseok. Bersama.

"Lihatlah kita kini
seakan bersama namun berbatas segala
begitu jelas kumelihatmu
namun tak mungkin kumenggapaimu
merengkuhmu layaknya dulu
ku kan berdiri di sisi ini menanti
menunggumu tuk kembali
akankah kau selalu ada di sisi sana?
mencari jalan tuk kembali
tanpamu tak mampu kujalani hidup
denganmu kenyataannya tak mungkin ada
terseok-seok kita dalam cinta ini
akankah ada tujuan dimana kita dapat bersama?"

Bagaimana caranya seseorang mencipta dalam guratan pena ataupun petikan gitar? Kata-kata yang berima.. lagu yang sempurna, menyentuh kalbu terdalam.. menguak penuh pesona.. memaksa orang menitikkan air mata. Salah satunya adalah lagu "Cinta Terakhir" dari Gigi. Suara akustic gitar mengiringi suara seksi Armand, suara yang patut dimiliki semua penyanyi pria, yang bernyanyi sepenuh jiwa. Ooouw... dan tanpa aku sadari, lirik itu pun menggugah kebimbangan hatiku, yang akan kutuliskan di sini.

Tak semestinya ku merasa sepi/kau dan aku di tempat berbeda/seribu satu alasan melemahkan tubuh ini/aku disini mengingat dirimu/ku menangis tanpa air mata/bagai bintang tak bersinar/redup hati ini

Dan ku mengerti sekarang/ternyata kita menyatu/di dalam kasih yg suci/kuakui kamulah cinta terakhir

Dimana orang lain mengenang cinta pertama, aku kan mencari cinta terakhir-ku.
Klise tapi nyata.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home