Thursday, August 23, 2007

Perjalanan pulang: mas jaket coklat

Home, at last!
Perjalanan pulang hari ini lumayan panjang. 2.5 jam baru sampe rumah dengan selamat (with few bruises tough...).

Ada cerita tentang perjalanan pulang hari ini. Tepatnya dimulai dari tempat nge-tem m24 di jalan salam. Penumpangnya memang lumayan malem ini, abangnya lagi laku.

Dan kemudian, muncul sosok ini... seorang pria dengan jaket coklat muda.. dan duduklah dirinya tepat di sampingku. Well, kita sebut saja dia si "mas" karena memang dia hanya seorang mas yang tidak dikenal. Tampangnya ok punya lah. Tapi rasanya semua orang tampangnya pas akan keliatan ok dalam sinar yang remang-remang.

Awalnya semua normal-normal aja. Lalu si abang sopir memutar lagu yang memacu suasana: Slank "Jakarta Pagi ini". Mobil pun mulai berjalan, orang2 di dalam mikrolet ikut bergerak ke kanan dan ke kiri, sedikit bersentuhan satu sama lain. Begitu pula lenganku dan si "mas".

Waaaah.. ternyata dia harum. Wanginya bukan wangi parfum nyong-nyong or parfum bajakan lainnya. Cukup wangi sabun habis mandi hihi.. seger menyenangkan. Entah bau wanginya si mas ini yang membius atau efek kepala kejedot (dengan keras) berkali-kali hari ini (hope my brain is not dislocated!) pikiranku jadi mulai melayang.... Melayang mengikuti lirik lagu Slank yang (in my opinion) sangat menenangkan.

"Pagi dingin, gak ada sinar mentari..."

Sejenak rasanya badan ini berada di salah satu gedung tinggi di Jakarta ketika hari masih pagi buta. Cakrawala baru beranjak bangun; jalanan masih lenggang; langit belum berwarna abu-abu termakan polusi dari knalpot bis-bis jalanan. (it is actually something i want to do; to enjoy the dusk of Jakarta)

Dan bau harum sabun mandi dari si "mas" ini menambah efek dinginnya pagi di gambaran yang ada setiap kali mata terpejam. Rasanya kembali raga ini bersama dengan orang-orang yang aku kenal. Sahabat-sahabat dari Jogja di mana kita sering nongkrong sampai pagi. Sahabat-sahabat di Belanda di mana kita sering ngobrol ngalor-ngidul sampai burung berkicau...

Adegan lengan bertemu lengan mengingatkan aku pada pelukan-pelukan sahabat dan orang yang aku sayangi. Mereka-mereka yang berada jauh, sesaat ada bersamaku di atas gedung itu, menikmati pagi di Jakarta.

Namun saatnya sudah tiba untuk bangun. Beranjak dari tempat duduk karena tujuanku sudah ada di depan mata. Ketukan pun kuberikan sebagai isyarat "bang, berhenti kiri depan ya". Saatnya juga berpisah dengan si "mas" jaket coklat muda.

Tapi tak apa. Toch lagunya slank juga pas berakhir.
Turunlah aku dari mikrolet.
eh, turun pula si "mas"... ternyata pemberhentian kita sama. Mungkin dia masih wangi baru mandi supaya masih segar ketika bertemu pujaan hati. Mau ngapel sih sepertinya.

Demikian pertemuan singkat dengan si "mas". Mungkin di lain kesempatan kita akan bertemu lagi, mungkin si "mas" memakai sabun dengan wangi berbeda, dan ada background lagu yang berbeda, yang akan membawa khayalan dari memori yang berbeda.

Labels: ,

0 Comments:

Post a Comment

<< Home